MUSIM BUNGA TELAH BERLALU
(Maria A.Sardjono)
Dari jendela kamarnya, Nawangwulan menyaksikan mobil mewah milik ayahnya keluar darim garasi. Dibelakang kemudi duduk Rita yang cantik dan penuh gaya itu, duduk ibunya yang meskipun sudah mendekati enam puluh tahun tetapi masih tampak camtik dan menarik. Keduanya tampak sedang tertawa-tawa.
Melihat pemandangan itu tanpa terasa menjadi berkaca-kaca. Dan akhirnya begitu mobil itu lenyap kea rah jalan raya, dua butir air mata meluncur turun ke atas pipinya yang mulus dan segar itu.
Sungguh, rasanya sulit dipercaya bahwa dimasa kini dan dialam nyata ini cerita sedih Bawang Merah Dan Bawang Putih yang dulu sering di dongengkan oleh Almarhum Ibunya itu akan dirasakannya dalam kehidipan ini sebagai suatu kenyataan. Bahkan dirinya sendiri ikut menjadi bagian dari realitas itu.
Ayahnya meninggal dunia secara mendadak setahun yang lalau sepulangya dari olah raga golf kegemaranya . Padahal sebelumya ia tak pernah sakit dan tak pernah pula memperlihatkan adanya gejala-gejala adanya kelainan jantung. Tetapi toh pada kenyataan ia meninggal dunia di rumah sakitr sebelum dokter sempat melakukan sesuatununtuknya. Dokter itu hanya mengatakkan bahwa ayahnya serangan jantung. Dan dengan demikian Nawangwulan yang sudah ditinggal ibunya semenjak kecil kini menjadi yatim piatu diusainya yang baru seperempat abad. Dan yang masih tinggal hanyalah ibu tirinya dan Rita,anak ibu tirinya itu.
Ayah Nawangwulan menikah lagi dengan ibu tirinya itu pada sepuluh tahun yang lalu.Perempuan itu seorang janda dengan tiga orang anak. Dua orang anak lelaki dan yang sampai sekarang tinggal bersama ayah mereka dan Rita si bungsu yang ikut bersama sang ibu . Diusianya yang sebaya dengan Nawangwulan, Rita sudah menjadi janda, tiga bulan yang lalu . Dan sekarang, ia kembali tinggal dirumah ini , dengan ibu tirinya. Nawangwulan tidak menmpunyai suatu masalah yang serius meskipun ia tahu ibu tirinya itu tiak pernah bersikap ramah kepadanya . Baginya itu tidak penting asalkan ayahnya berbahagia dangan perkawinanya yang kedua itu.
Tetapi dengan rita , meskipun tidak merupakan sutu maasalah yang terbuka , Nawangwulan tak pernah cocok. Bukan karena dirinya , sebenarnya . Sebagai anak tunggal, Nawangwulan sebenarnya merasa senang denbgan kehadiran anak ayah tirinya itu. Tetapi sikap Ritas sudah memperlihatkan rasa iri, cemburu, dan rasa bersaing semenjhak gadis itu masuk ke rumah ini . Dan semakin bertambah besar , perasaan semacam itu menjadi semakin berkembang . Anak manja itu tak mau pernah kalah dengan Nawangwulan dalam segala hal .
Rita termasuk gadis yang cantik dan menarik , sama seperti ibunya . Apalagi dia pandai merawat dan mempercantik diri dan wajahnya. Tetapi di banding m Nawangwulan yang jelita, gadis itu harus mengaku kepada dirinya bahwa ia tidak bias mengunggulinya . Nawangwulan tak perlu harus memekai pakaian bagus dan pantas untuk mempercantik dirinya . Dengan kaos oblomg dan celana jeans yang warnanya sudah pudar pun ia tampak sudah amat cantik dan menarik . hanya dengan seulas bedak dan sesapuan lipstick yang samarpun ia sudah tampak menawan . Dan dengan gayanya yang wajar dan tampak alamiah itu , ia sudah kelihatan anggun tanpa harus kursus ini itu .
Kenyataan-kenyataan semacam itulah yang semakin mengembangkan ketidaksukaan Ruta kepadanya . Dan itu tiba puncaknya tatkala Nawangwulan mulai menjalin hubungan cinta dengan Heru .
Heru seorang lelaki yang tampan , popular , dan anak orang kaya raya . banyak gadis-gadis yang melirik ke arahnya , termasuk Rita . Tak heran apabila Rita begitu pnas hatinya ketrika mengetahui Heru hanya menaruh Perhatian kepada Nawangwulan saja . Beberapa waktu lamanya ia seperti cacing kepanasan . Lebih-lebih ketika akhirnya Heru berhasil menyelesaikan kuliahya dan oleh ayahnya di beri kesempatan untuk ikut terjun di perusahaannya . Rita ergila-gila kepada leleki itu setiap melihatnya berada di dalam mobil mewah dengan pakaian yang bagus dan berdasi .
Akan halnya Nawangwulan, ia justru merasa semakin asing terhadap Heru oleh banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi pada diri leleki itu . Gayanya sudah seperti boss saja dan tampaknya begitu bangga menjadi incaran para gadis . Heru yang selam ini adalah Heru yang sering mengajaknya keperpustakaan dan dari sana akan mendiskusikan segala macam hal . Walau Heru di fakultas Ekonomi dan Nawangwulan di kedokteran , mereka dapat cocok berbicara dalam banyak hal . Dan itu menyebabkan hati mereka berdua semakin bertaut .
Tetapi kini Nawangwulan tak lagi mengenali lagi Heru sebagaimana mestinya yang selama ini dikenalnya. Oleh sebab itu tatkala Rita dengan segala daya tariknya mencoba meraih perhatian Heru dengan diam-diam tanpa menyolok ia tahu dan kemudian mengundurkan diri dari kehidupan leleki itu . Tetapi Heru justru semakin penasaran . Ia mencoba menggapai kembali keakraban dan kehangatan yang pernah terjalin di antara mereka berdua . Dan tatkala lelekimitu tak mendapatkan respons yang di harapkan , ia memekai taktik lainnya yaitu mencoba membuat Nawangwulan cemburu dengan berpura-pura tertarik kepada Rita . Sayang sekali Heru tidak berpikir jauh bahwa Rita memiliki seribu satu macam cara untuk menggoda dan menaklukan hati pria . Ia cantik, menarik, agresif. Dan ia tramat hangat . Maka akhirnya Heru benar-benar terjerat kepada gadis itu sampai akhirnya memasuki daerah-daerah terlarang bagi orang-orang yang belum menikah . Sebagai akibatnya , Rita hamil dan mereka berdua terpaksa harus menikah.
Kejadian itu terjadi pada delapan bulan yang lala . Betapapun kuatnya perasaan Nawangwulan , kejadiaan itu tetep saja menyakiti hatinya . Tetapi tampaknya memang begitulah yang harus di alaminya . Sebab Ritan tak pernah membiarkan ia mengunggulinya .